Rabu, 15 Februari 2012

makalah tentang virus


Tugas mandiri
Makalah Biologi Tentang Virus





Disusun oleh :
                                          Nama            : Soni aditya
                                          Fakultas       : Kesehatan
                                          Prody           : Kesehatan Masyarakat
                                          
                       




FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RATU SAMBAN





KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Paragraf Persuasi.
Dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan saya mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya saya berterima kasih kepada dosen pembimbing saya yakni pak musnadi yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada saya.
saya menyadari akan kemampuan saya yang masih amatir. Dalam makalah ini saya sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi saya yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.
Harap saya, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi saya dalam mengarungi masa depan. Saya juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Arga Makmur, 1 februari 2012

                                                                                                                            Penyusun
                                                                                                                           Soni aditya

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI


Kata Pengantar....................................................................................................................................................1
Daftar isi..............................................................................................................................................................2
Bab I
Pendahuluan.........................................................................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................................6
C. Tujuan..............................................................................................................................................................6
Bab.II
ISI
 A. Pembiakan Virus............................................................................................................................................7
1.    Cara perbenihan jaringan (in vitro)..............................................................................................................7
2.  Cara telur bertunas (in ovo)...........................................................................................................................9
B. Penyakit manusia yang Disebabkan oleh Virus...........................................................................................10

C. Pencegahan dan Pengobatan.........................................................................................................................13

Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................................................17
Daftar Pustaka....................................................................................................................................................18

 

 

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron.
Virus telah menginfeksi sejak zaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglyph di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal karena terserang virus Smallpox.
Pada jaman sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus Smallpox yang menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch mengemukakan suatu "germ theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
  1. Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
  2. Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
  3. Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit
  4. Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Pada tahun 1911, Peyton Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker. Rous menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
Pada tahun 1933, Shope papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV)yang ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada kelinci tersebut.
Wendell Stanley merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935. Virus yang dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic Virus (TMV). Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
Martha Chase dan Alfred Hershey pada tahun 1952 berhasil menemukan bakteriofage. Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembiakan virus ?
2. Penyakit apa yang di timbulkan oleh virus ?
3. bagaimana mencegah dan mengobati penyakit yang di timbulkan oleh virus ?
C. Tujuan
1. Agar mengetahui tentang pembiakan virus
2. Agar mengetahui tentang penyakit yang di timbulkan oleh virus
3. Untuk memahami dan mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh virus




BAB II
ISI
A. Pembiakan Virus
Virus adalah parasit obligat intrasel, karenanya virus tidak dapat berkembang biak di dalam medium mati. Ada tiga cara mengembangbiakan virus, yaitu: cara perbenihan jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in ovo).
1. Cara perbenihan jaringan (in vitro)
In vitro pada sel yang ditumbuhkan dalam bentuk potongan organ (biakan organ), potongan kecil jaringan (biakan jaringan), sel-sel yang telah dilepaskan dari pengikatnya (biakan sel). Biakan organ dan biakan jaringan hanya dapat bertahan dalam beberapa hari sampai beberapa minggu saja. Sedangkan biakan sel dapat bertahan beberapa hari sampai beberapa waktu yang tak terbatas, tergantung pada jenis biakan. Biakan sel terbagi atas:
● Biakan sel primer
Sel diambil dalam keadaan segar dari binatang. Sel demikian mampu secara terbatas membelah dan selanjutnya mati, misalnya biakan primer berasal dari ginjal monyet, embrio ayam, dll. Proses pembuatan biakan sel dimulai dengan pelepasan sel-sel dari alat-alat tubuh dengan mengocok sepotong jaringan dengan larutan tripsin. Sel-sel yang didapatkan dalam suspensi ini kemudian dibiakan dalam larutan pembenihan tertentu. Sel-sel akan tumbuh melekat pada dinding tabung sampai mebentuk selapis jaringan yang siap digunakan untuk pembiakan virus. Sel-sel ini dapat dipindahbiakan dengan membuat suspensi baru dan disebarkan dalam tabung-tabung lain sehingga didapat biakan sekunder. Tergantung pada asal sel, di dalam biakan jaringan akan didapatkan sel-sel jenis tertentu. Misalnya biakan sel-sel jaringan yang berasal dari ginjal monyet akan menghasilkan sel-sel jenis epitel. Biakan yang berasal dari embrio ayam akan menghasilkan sel jenis fibroblas. Jenis sel tertentu diperlukan untuk pembiakan virus-virus tertentu.
Virus yang dibiakan di dalam sel biakan jaringan dapat menimbulkan ESP (Efek Sitopatogenik), seperti perubahan bentuk sel menjadi lebih bulat, perubahan pada inti sel, kemungkinan pembentukkan jisim atau sel sinsitia dan juga sel-sel akan melepas dari dinding tabung.infeksi selanjutnya akan menyerang sel-sel disekitarnya dan bila pada tepat itu sudah ada banyak sel yang terlepas, maka akan tampak sebagai tempat yang berlubang dan tempat ini disebut plaque. Tiap virion infektif dalam biakan sel dapat membentuk plaque dan ini dapat dipakai untuk titrasi virus, sama halnya dengan pembentukkan koloni oleh kuman pada permukaan perbenihan padat.
● Biakan sel haploid
Yaitu kumpulan satu jenis sel yang mampu membelah kira-kira 100 kali sebelum mati.
● Biakan sel letusan (continous cell lines culture)
Yaitu sel yang mampu membelah tak terbatas. Kromosomnya sudah bersifat poliploid atau aneuploid. Dapat berasal dari sel tumor ganas ataupun sel diploid yang telah mengalami transformasi. Diantaranya adalah sel Hela, Hep-2, KB yang berasal dari manusia, BHK-21 yang berasal dari binatang hamster, sel LLC-MK dari ginjal monyet, J-III dari leukemia manusia dan sebagainya.
Cara pembiakan in vitro dapat bermanfaat untuk:
● Isolasi primer virus dari bahan klinis. Untuk itu, dipilih sel yang mempunyai kepekaan tinggi, mudah dan cepat menimbulkan ESP
● Pembuatan vaksin. Untuk itu, dipilih sel yang mampu menghasilkan virus dalam jumlah besar
● Penyelidikan biokimiawi, biasanya dipilih biakan sel terusan dalam bentuk suspensi
2. Cara telur bertunas (in ovo)
Telur juga merupakan perbenihan virus yang sudah steril dan embrio telur yang tumbuh di dalamnya tidak mebentuk zat anti yang dapat mengganggu pertumbuhan virus. Karena telur merupakan sumber sel hidup yang relatif murah untuk isolasi virus, maka cara in ovo ini sering digunakan dalam laboratorium.
Cara pertama: dengan mempergunakan lapisan luar (lapisan ektoderm) selaput korioalantois telur berembrio 10 hari. Cara penanaman ini berguna untuk isolasi virus yang menyebabkan kelainan pada kulit yang dulu digolongkan sebagai virus dermatotrofik seperti virus variola, virus vaccinia, dan virus herpes. Tiap virion yang infektif akan meyerang sel-sel di sekitarnya dan menibulkan reaksi inflamasi yang dapat dilihat sebagai bercak putih yang disebut pock. Pock ini berlainan ukurannya dan bersifat bergantung pada virus yang menyebabkannya. Cara penanaman pada selaput korioalantois juga berguna untuk titrasi virus dan titrasi antibodi terhadap virus dengan teknik menghitung jumlah pock.
Cara kedua: dengan menyuntikkan bahan ke dalam ruang anion terlur berembrio yang berumur 10-15 hari. Cara ini terutama untuk isolasi virus influenza dan virus parotitis karena virus ini tumbuh di dalam sel epitel paru-paru embrio yang sedang berkembang. Adanya perkembangan virus dikenal dengan adanya reaksi hemaglutinasi.


Contoh penyakit manusia yang umum yang disebabkan oleh virus termasuk pilek, influenza, cacar air dan luka dingin. Banyak penyakit serius seperti ebola, AIDS, flu burung dan SARS disebabkan oleh virus. Kemampuan relatif dari virus untuk menyebabkan penyakit dijelaskan dalam hal virulensi. Penyakit lainnya yang sedang diselidiki, apakah mereka juga memiliki virus sebagai agen penyebab, seperti hubungan yang mungkin antara virus herpes manusia enam (HHV6) dan penyakit saraf seperti multiple sclerosis dan sindrom kelelahan kronis. Ada kontroversi mengenai apakah virus Borna, yang sebelumnya diduga menyebabkan penyakit saraf pada kuda, bisa bertanggung jawab untuk penyakit kejiwaan pada manusia.
Penjelasan singkat,
1. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom)

            Penyakit ini disebabkan oleh HIV (Human Immuno-deficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini menular melalui kontak cairan, antara lain aktivitas hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bekas penderita HIV, dan wanita penderita HiV yang sedang mengandung janin.




2. Polio

            Virus masuk ke tubuh melalui makanan dan udara. Selanjutnya masuk ke kelenjar getah bening, menembus peredaran darah, menuju sumsum tulang belakang, otak dan merusak sel-sel saraf (neuron).
3. Hepatitis

            Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B, non A, dan non B.
4. Influenza

            Penyakit ini ditularkan oleh virus influenza melalui udara, menyerang saluran pernapasan, akibatnya penderita mengalami kesulitan bernapas.
5. Campak (Morbili)

            Penyakit ini disebabkan oleh morbivirus. Virus me¬nyerang bagian kulit, akibatnya pada kulit muncul bercak-bercak merah disertai rasa gatal.
6. Rabies

            Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies, antara lain: anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang menyebabkan pende¬rita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
7. Herpes

            Penyakit ini disebabkan oleh herpesvirus. Gejalanya akan muncul bintik bernanah yang membahayakan pada kulit, mata, mulut, dan alat kelamin.
8. Kanker (tumor ganas)

           
Virus merupakan penyebab kanker yang didirikan pada manusia dan spesies lainnya. Kanker virus hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang terinfeksi (atau hewan). Virus kanker berasal dari berbagai keluarga virus, termasuk virus RNA dan DNA, dan sehingga tidak ada satu jenis "oncovirus" (istilah usang awalnya digunakan untuk retrovirus akut mengubah). Perkembangan kanker ditentukan oleh berbagai faktor seperti kekebalan host dan mutasi dalam host. Virus diterima menyebabkan kanker pada manusia mencakup beberapa genotipe human papillomavirus, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus Epstein-Barr, sarkoma Kaposi yang terkait virus herpes dan human T-lymphotropic virus. Virus kanker yang paling baru ditemukan manusia adalah polyomavirus (polyomavirus sel Merkel) yang menyebabkan kebanyakan kasus suatu bentuk yang jarang dari kanker kulit yang disebut karsinoma sel Merkel.
Virus hepatitis dapat berkembang menjadi infeksi virus kronis yang mengarah ke kanker hati. Infeksi oleh human T-lymphotropic virus dapat menyebabkan paraparesis spastik tropis dan dewasa T-cell leukemia. Human papillomaviruses merupakan penyebab mapan kanker leher rahim, kulit, anus penis, dan. Dalam''Herpesviridae'', sarkoma-terkait virus herpes Kaposi menyebabkan sarkoma Kaposi dan limfoma rongga tubuh, dan Epstein-Barr virus penyebab limfoma Burkitt, limfoma Hodgkin, B gangguan lymphoproliferative dan karsinoma nasofaring. Sel Merkel polyomavirus terkait erat dengan SV40 dan polyomaviruses mouse yang telah digunakan sebagai model hewan untuk virus kanker selama lebih dari 50 tahun.
.
9. Demam Ebota

            Penyakit ini disebabkan oleh virus ebola yang meng-akibatkan pendarahan pada seluruh tubuh. Gejala penyakit ini adalah
demam tinggi, muntah-muntah, mencret, nyeri pada dada, kepala, dan otot. Masa inkubasi penyakit 2-21 hari.

C. Pencegahan dan Pengobatan

Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk meniru, mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi virus.

Vaksin

Vaksinasi adalah cara yang murah dan efektif untuk mencegah infeksi oleh virus. Vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus jauh sebelum penemuan virus yang sebenarnya. Penggunaan mereka telah menghasilkan penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian) yang berhubungan dengan infeksi virus seperti polio, campak, gondok dan rubela. Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang tersedia untuk mencegah infeksi virus selama tiga belas manusia, dan lebih banyak digunakan untuk mencegah infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari virus hidup yang dilemahkan atau dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup berisi bentuk lemah dari virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini disebut dilemahkan. Vaksin hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang dengan kekebalan lemah, (yang digambarkan sebagai immunocompromised), karena dalam orang-orang ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli. Bioteknologi dan teknik rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi vaksin subunit. Vaksin ini hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin hepatitis B adalah contoh dari jenis vaksin. Vaksin subunit yang aman untuk pasien immunocompromised karena mereka tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus vaksin demam kuning, strain hidup yang dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin yang paling aman dan paling efektif yang pernah dihasilkan.

Obat antivirus

Selama dua puluh tahun terakhir, pengembangan obat antivirus telah meningkat pesat. Ini telah didorong oleh pandemi AIDS. Obat antivirus analog nukleosida sering, (blok bangunan DNA palsu), yang dimasukkan ke dalam genom virus mereka selama replikasi. Siklus hidup virus tersebut kemudian dihentikan karena DNA yang baru disintesis tidak aktif. Hal ini karena kurangnya analog gugus hidroksil, yang, bersama dengan atom fosfor, link bersama untuk membentuk "tulang punggung" yang kuat dari molekul DNA. Hal ini disebut DNA pemutusan rantai. Contoh analog nukleosida yang asiklovir untuk herpes simpleks infeksi virus dan lamivudine untuk HIV dan Hepatitis B infeksi virus. Asiklovir adalah salah satu obat antivirus tertua dan paling sering diresepkan.
Obat antivirus lain dalam tahap menargetkan penggunaan yang berbeda dari siklus hidup virus. HIV adalah tergantung pada enzim proteolitik yang disebut protease HIV-1 untuk itu untuk menjadi sepenuhnya menular. Ada kelas besar obat yang disebut inhibitor protease yang menonaktifkan enzim ini. Hepatitis C disebabkan oleh virus RNA. Dalam 80% dari orang yang terinfeksi, penyakit ini kronis, dan tanpa pengobatan, mereka terinfeksi selama sisa hidup mereka. Namun, sekarang ada pengobatan yang efektif yang menggunakan analog nukleosida obat ribavirin dikombinasikan dengan interferon. Pengobatan kurir kronis dari virus hepatitis B dengan menggunakan strategi yang sama menggunakan lamivudine telah dikembangkan.
















BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Virus adalah parasit obligat intrasel, karenanya virus tidak dapat berkembang biak di dalam medium mati. Ada dua cara mengembangbiakan virus, yaitu: cara perbenihan jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in ovo).
2. Perbenihan jaringan (in vitro),  pembiakannya terbagi atas : Biakan sel primer, biakan sel haploid, dan biakan sel letusan (continous cell lines culture).
3. Pembiakan dengan cara telur bertunas (in ovo), pembiakan terdiri atas :  Cara pertama: dengan mempergunakan lapisan luar (lapisan ektoderm) selaput korioalantois telur berembrio 10 hari. Cara kedua: dengan menyuntikkan bahan ke dalam ruang anion terlur berembrio yang berumur 10-15 hari.
4. Contoh penyakit manusia yang disebabkan oleh virus, antara lain : 1. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom), 2. Polio, 3. Hepatitis, 4. Influenza, 5. Campak (Morbili), 6. Rabies, 7. Herpes, 8. Kanker (tumor ganas), 9. Demam Ebota
5. cara mencegah dan mengobati penyakit yang ditimbulkan oleh virus, antara lain : Vaksin, obat antivirus




B. Saran
Sesuatu yang sangat kecil itu belum berarti tidak berbahaya dan juga tidak ada manfaatnya akan tetapi bisa lebih bahaya dan bermaanfaat. Seperti hanya virus yang ukurannya sangat kecil akan tetapi sangat berbahaya dan juga sangat bermaanfaat.














Daftar pustaka
                 http://id.wikipedia.org/wiki/Virus sejarah virus
                 http://filzahazny.wordpress.com/2008/10/31/virologi/ tentang pembiakan virus
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx pencegahan dan pengobatan untuk enyakit yang di timbulkan oleh virus