Tugas mandiri
Makalah Biologi Tentang Virus
Disusun oleh :
Nama
: Syafriadi
Fakultas : Kesehatan
Prody : Kesehatan Masyarakat
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
RATU SAMBAN
KATA PENGANTAR
Assalam mualaikum wr.wb
Puji dan syukur saya ucapkan kepada
Allah yang maha kuasa karena berkat Dia-lah saya dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang virus yang di berikan kepada
dosen saya Bapak Musnadi selaku pengajar mata pelajaran biologi. Saya
akan menyajikan makalah saya yang berjudul virus secara sederhana agar dapat
mudah di pahami. Di karenakan waktu yang sangat singkat dan pengetahuan saya
tentang virus sangat sedikit sehingga saya tidak dapat menyajikan makalah ini
dengan secara sangat lengkap akan tetapi saya menyajikan makalah ini dengan
maksimal.
Saya menyadari walaupun bagaimana saya
berusaha menyajikan makalah ini dengan maksimal akan tetapi pasti ada
kekurangan. Jadi saya harapkan kritik dan saran dari dari Bapak, teman-teman,
dan siapapun yang membaca makalah ini, sehingga dengan saran dan kritiknya saya
dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah selanjutnya dan dalam
kehidupan saya agar tetap terus barusaha untuk lebih baik.
Sekian kata pengantar dari saya apa
bila ada kata yang salah saya mohon maaf. Sekali lagi saya mengatakan saya
sangat berharap saran dan kritik agar saya dapat menjadi lebih baik lagi.
Wasalam mualaikum wr.wb
Arga
Makmur, 30 Januari 2012
Penyusun
Syafriadi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
....................................................................................................................................................1
Daftar isi...............................................................................................................................................................2
Bab I
Pendahuluan..........................................................................................................................................................3
A. Latar belakang
.................................................................................................................................................3
B. Rumusan
Masalah............................................................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................................................5
Bab.II
ISI
A. Pembiakan Virus.............................................................................................................................................6
1.
Cara perbenihan jaringan (in vitro)...............................................................................................................6
2. Cara telur bertunas (in ovo)............................................................................................................................8
B.
Penyakit manusia yang
Disebabkan oleh Virus..............................................................................................9
C. Pencegahan dan Pengobatan.........................................................................................................................15
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................................................................17
Daftar Pustaka....................................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang,
virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi
tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti
sel).Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya
ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya
virus influenza dan HIV), hewan ( misalnya virus fluburung), atau tanaman
(misalnya virus mosaik tembakau/TMV).Penelitian mengenai virus dimulai dengan
penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman
tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun
1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut
dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di
getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan
mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat
melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat
menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah
Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah
yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan
penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen
mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan
contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu,
pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut
dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri
yang sangat kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah
Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel
penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau. Virus
ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop
elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H.
Ruska.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pembiakan virus ?
2. Penyakit apa
yang di timbulkan oleh virus ?
3. bagaimana
mencegah dan mengobati penyakit yang di timbulkan oleh virus ?
C. Tujuan
1. Agar
mengetahui tentang pembiakan virus
2. Agar
mengetahui tentang penyakit yang di timbulkan oleh virus
3. Untuk memahami
dan mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh virus
BAB II
ISI
ISI
A. Pembiakan Virus
Virus adalah
parasit obligat intrasel, karenanya virus tidak dapat berkembang biak di dalam
medium mati. Ada tiga cara mengembangbiakan virus, yaitu: cara perbenihan
jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in ovo).
1. Cara perbenihan jaringan (in vitro)
In vitro pada sel yang ditumbuhkan
dalam bentuk potongan organ (biakan organ), potongan kecil jaringan (biakan
jaringan), sel-sel yang telah dilepaskan dari pengikatnya (biakan sel). Biakan
organ dan biakan jaringan hanya dapat bertahan dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu saja. Sedangkan biakan sel dapat bertahan beberapa hari sampai
beberapa waktu yang tak terbatas, tergantung pada jenis biakan. Biakan sel terbagi atas:
● Biakan sel
primer
Sel diambil dalam keadaan segar dari binatang. Sel demikian mampu
secara terbatas membelah dan selanjutnya mati, misalnya biakan primer berasal
dari ginjal monyet, embrio ayam, dll. Proses pembuatan biakan sel dimulai
dengan pelepasan sel-sel dari alat-alat tubuh dengan mengocok sepotong jaringan
dengan larutan tripsin. Sel-sel yang didapatkan dalam suspensi ini kemudian dibiakan dalam
larutan pembenihan tertentu. Sel-sel akan tumbuh melekat pada dinding tabung
sampai mebentuk selapis jaringan yang siap digunakan untuk pembiakan virus.
Sel-sel ini dapat dipindahbiakan dengan membuat suspensi baru dan disebarkan
dalam tabung-tabung lain sehingga didapat biakan sekunder. Tergantung pada asal
sel, di dalam biakan jaringan akan didapatkan sel-sel jenis tertentu. Misalnya
biakan sel-sel jaringan yang berasal dari ginjal monyet akan menghasilkan
sel-sel jenis epitel. Biakan yang berasal dari embrio ayam akan menghasilkan
sel jenis fibroblas. Jenis sel tertentu diperlukan untuk pembiakan virus-virus
tertentu.
Virus yang dibiakan di dalam sel
biakan jaringan dapat menimbulkan ESP (Efek Sitopatogenik), seperti perubahan
bentuk sel menjadi lebih bulat, perubahan pada inti sel, kemungkinan
pembentukkan jisim atau sel sinsitia dan juga sel-sel akan melepas dari dinding
tabung.infeksi selanjutnya akan menyerang sel-sel disekitarnya dan bila pada
tepat itu sudah ada banyak sel yang terlepas, maka akan tampak sebagai tempat
yang berlubang dan tempat ini disebut plaque. Tiap virion infektif dalam
biakan sel dapat membentuk plaque dan ini dapat dipakai untuk titrasi
virus, sama halnya dengan pembentukkan koloni oleh kuman pada permukaan
perbenihan padat.
● Biakan sel
haploid
Yaitu kumpulan
satu jenis sel yang mampu membelah kira-kira 100 kali sebelum mati.
● Biakan sel
letusan (continous cell lines culture)
Yaitu sel yang mampu membelah tak terbatas. Kromosomnya sudah bersifat
poliploid atau aneuploid. Dapat berasal dari sel tumor ganas ataupun sel diploid yang telah
mengalami transformasi. Diantaranya adalah sel Hela, Hep-2, KB yang berasal
dari manusia, BHK-21 yang berasal dari binatang hamster, sel LLC-MK dari ginjal
monyet, J-III dari leukemia manusia dan sebagainya.
Cara pembiakan in vitro dapat bermanfaat untuk:
● Isolasi primer virus dari bahan klinis. Untuk itu, dipilih sel yang
mempunyai kepekaan tinggi, mudah dan cepat menimbulkan ESP
● Pembuatan vaksin. Untuk itu, dipilih sel yang mampu menghasilkan
virus dalam jumlah besar
● Penyelidikan biokimiawi, biasanya dipilih biakan sel terusan dalam
bentuk suspensi
2. Cara telur bertunas (in ovo)
Telur juga merupakan perbenihan
virus yang sudah steril dan embrio telur yang tumbuh di dalamnya tidak mebentuk
zat anti yang dapat mengganggu pertumbuhan virus. Karena telur merupakan sumber
sel hidup yang relatif murah untuk isolasi virus, maka cara in ovo ini
sering digunakan dalam laboratorium.
Cara pertama: dengan mempergunakan
lapisan luar (lapisan ektoderm) selaput korioalantois telur berembrio 10 hari.
Cara penanaman ini berguna untuk isolasi virus yang menyebabkan kelainan pada
kulit yang dulu digolongkan sebagai virus dermatotrofik seperti virus variola,
virus vaccinia, dan virus herpes. Tiap virion yang infektif akan meyerang
sel-sel di sekitarnya dan menibulkan reaksi inflamasi yang dapat dilihat
sebagai bercak putih yang disebut pock. Pock ini berlainan
ukurannya dan bersifat bergantung pada virus yang menyebabkannya. Cara
penanaman pada selaput korioalantois juga berguna untuk titrasi virus dan
titrasi antibodi terhadap virus dengan teknik menghitung jumlah pock.
Cara kedua: dengan menyuntikkan
bahan ke dalam ruang anion terlur berembrio yang berumur 10-15 hari. Cara ini
terutama untuk isolasi virus influenza dan virus parotitis karena virus ini
tumbuh di dalam sel epitel paru-paru embrio yang sedang berkembang. Adanya
perkembangan virus dikenal dengan adanya reaksi hemaglutinasi.
Contoh penyakit manusia yang umum yang disebabkan oleh
virus termasuk pilek, influenza, cacar air dan luka dingin. Banyak penyakit
serius seperti ebola, AIDS, flu burung dan SARS disebabkan oleh virus.
Kemampuan relatif dari virus untuk menyebabkan penyakit dijelaskan dalam hal
virulensi. Penyakit lainnya yang sedang diselidiki, apakah mereka juga memiliki
virus sebagai agen penyebab, seperti hubungan yang mungkin antara virus herpes
manusia enam (HHV6) dan penyakit saraf seperti multiple sclerosis dan sindrom
kelelahan kronis. Ada kontroversi mengenai apakah virus Borna, yang sebelumnya
diduga menyebabkan penyakit saraf pada kuda, bisa bertanggung jawab untuk
penyakit kejiwaan pada manusia.
Virus memiliki mekanisme yang berbeda dengan yang mereka
hasilkan penyakit pada organisme, yang sebagian besar tergantung pada spesies
virus. Mekanisme pada tingkat sel terutama meliputi lisis sel, kematian terbuka
dan selanjutnya melanggar sel. Pada organisme multiseluler, jika sel-sel cukup
mati seluruh organisme akan mulai untuk menderita efek. Meskipun virus
menyebabkan gangguan homeostasis sehat, mengakibatkan penyakit, mereka mungkin
ada yang relatif tidak berbahaya dalam suatu organisme. Sebuah contoh akan
mencakup kemampuan dari virus herpes simplex, yang menyebabkan luka dingin,
untuk tetap dalam keadaan aktif dalam tubuh manusia. Ini disebut latency dan
merupakan karakteristik dari semua virus herpes termasuk virus Epstein-Barr,
yang menyebabkan demam kelenjar, dan virus varicella zoster, yang menyebabkan
cacar air. Kebanyakan orang telah terinfeksi dengan setidaknya salah satu jenis
virus herpes. Namun, virus ini mungkin kadang-kadang laten bermanfaat, sebagai
kehadiran virus dapat meningkatkan kekebalan terhadap bakteri patogen,
seperti''''pestis Yersinia. Di sisi lain, cacar air infeksi laten kembali di
kemudian hari sebagai penyakit yang disebut herpes zoster.
Beberapa virus dapat menyebabkan infeksi seumur hidup atau
kronis, di mana virus terus bereplikasi dalam tubuh meskipun mekanisme
pertahanan tuan rumah. Ini adalah umum pada hepatitis B virus dan infeksi virus
hepatitis C. Orang yang terinfeksi kronis yang dikenal sebagai pembawa, karena
mereka berfungsi sebagai reservoir virus menular. Dalam populasi dengan
proporsi yang tinggi dari operator, penyakit ini dikatakan endemik. Berbeda
dengan infeksi virus akut litik kegigihan ini menyiratkan interaksi kompatibel
dengan organisme inang. Virus persisten bahkan mungkin memperluas potensi
evolusioner dari spesies inang.
Epidemiologi
Epidemiologi virus adalah cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan dengan transmisi dan pengendalian infeksi virus pada manusia.
Penularan virus bisa vertikal, yaitu dari ibu ke anak, atau horizontal, yang
berarti dari orang ke orang. Contoh transmisi vertikal termasuk virus hepatitis
B dan HIV di mana bayi lahir sudah terinfeksi virus. Lain, lebih jarang,
contohnya adalah virus varicella zoster, yang meskipun menyebabkan infeksi
relatif ringan pada manusia, dapat berakibat fatal bagi bayi yang baru lahir
janin dan.
Transmisi horizontal
adalah mekanisme yang paling umum penyebaran virus dalam populasi. Transmisi
dapat pertukaran darah dengan aktivitas seksual, misalnya HIV, hepatitis B dan
hepatitis C; melalui mulut dengan pertukaran air liur, misalnya virus
Epstein-Barr, atau dari makanan yang terkontaminasi atau air, norovirus
misalnya; dengan menghirup virus dalam bentuk aerosol, misalnya virus
influenza, dan oleh vektor serangga seperti nyamuk, misalnya demam berdarah.
Tingkat atau kecepatan penularan infeksi virus tergantung pada faktor-faktor
yang meliputi kepadatan penduduk, jumlah individu yang rentan, (yaitu
orang-orang yang tidak kebal), kualitas perawatan kesehatan dan cuaca.
Epidemiologi digunakan untuk memutus rantai infeksi pada
populasi selama wabah penyakit virus. Langkah pengendalian yang digunakan yang
didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana virus ditularkan. Hal ini penting
untuk menemukan sumber, atau sumber, wabah dan untuk mengidentifikasi virus.
Setelah virus telah diidentifikasi, rantai penularan kadang-kadang bisa
dipatahkan oleh vaksin. Ketika vaksin tidak tersedia sanitasi dan desinfeksi
bisa efektif. Seringkali orang terinfeksi diisolasi dari sisa masyarakat dan
orang-orang yang telah terkena virus ditempatkan di karantina. Untuk mengontrol
wabah penyakit kaki dan mulut pada sapi di Inggris pada tahun 2001, ribuan
ternak dibantai. Sebagian besar infeksi virus dari manusia dan hewan lain
memiliki periode inkubasi selama infeksi tidak menyebabkan tanda-tanda atau
gejala. Inkubasi periode untuk penyakit virus berkisar dari beberapa hari
sampai beberapa minggu tetapi kebanyakan infeksi dikenal. Agak tumpang tindih,
tetapi terutama setelah periode inkubasi, ada periode penularan, waktu ketika
seorang individu yang terinfeksi atau hewan menular dan dapat menginfeksi orang
lain atau hewan. Hal ini juga dikenal untuk infeksi virus banyak dan
pengetahuan panjang kedua periode penting dalam pengendalian wabah. Ketika
wabah menyebabkan proporsi sangat tinggi dari kasus di wilayah populasi,
masyarakat atau mereka disebut epidemi. Jika wabah menyebar ke seluruh dunia
mereka disebut pandemi.
Epidemi dan pandemi
Populasi penduduk asli Amerika hancur oleh penyakit
menular, terutama penyakit cacar, yang dibawa ke Amerika oleh kolonis Eropa.
Tidak jelas berapa banyak penduduk asli Amerika tewas oleh penyakit asing
setelah kedatangan Columbus di Amerika, namun jumlah telah diperkirakan akan
mendekati 70% dari penduduk pribumi. Kerusakan yang dilakukan oleh penyakit ini
secara signifikan dibantu upaya Eropa untuk menggantikan dan menaklukkan
penduduk asli. Pandemi adalah epidemi di seluruh dunia. Pandemi flu tahun 1918,
sering disebut sebagai flu Spanyol, kategori 5 pandemi influenza disebabkan
oleh influenza yang luar biasa parah dan mematikan virus. Para korban
seringkali orang dewasa muda sehat, berbeda dengan wabah influenza yang paling,
yang sebagian besar mempengaruhi pasien remaja, lanjut usia, atau melemah.
Pandemi flu Spanyol berlangsung 1918-1919. Perkiraan Lama mengatakan itu
menewaskan 40-50 juta orang, sementara penelitian yang lebih baru menunjukkan
bahwa mungkin telah membunuh sebanyak 100 juta orang, atau 5% dari populasi
dunia pada tahun 1918.
Sebagian besar peneliti percaya bahwa HIV berasal dari
sub-Sahara Afrika selama abad kedua puluh, sekarang pandemi, dengan 38,6 juta
orang diperkirakan kini hidup dengan penyakit di seluruh dunia. Perserikatan
Bangsa-Bangsa Program Bersama tentang HIV / AIDS (UNAIDS) dan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih dari 25
juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981, menjadikannya
salah satu epidemi yang paling destruktif dalam mencatat sejarah. Pada tahun
2007 ada 2,7 juta infeksi HIV baru dan 2 juta kematian terkait HIV. Beberapa
patogen virus yang sangat mematikan adalah anggota Filoviridae''''. Filoviruses
adalah filamen seperti virus yang menyebabkan demam hemoragik virus, dan
termasuk ebola dan virus Marburg. Virus Marburg menarik perhatian pers luas
pada bulan April 2005 untuk wabah di Angola. Dimulai pada Oktober 2004 dan
terus ke 2005, wabah itu epidemi terburuk di dunia dari segala jenis virus
demam berdarah.
Kanker
Virus merupakan penyebab kanker yang didirikan pada manusia
dan spesies lainnya. Kanker virus hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang
terinfeksi (atau hewan). Virus kanker berasal dari berbagai keluarga virus,
termasuk virus RNA dan DNA, dan sehingga tidak ada satu jenis
"oncovirus" (istilah usang awalnya digunakan untuk retrovirus akut
mengubah). Perkembangan kanker ditentukan oleh berbagai faktor seperti
kekebalan host dan mutasi dalam host. Virus diterima menyebabkan kanker pada
manusia mencakup beberapa genotipe human papillomavirus, virus hepatitis B,
virus hepatitis C, virus Epstein-Barr, sarkoma Kaposi yang terkait virus herpes
dan human T-lymphotropic virus. Virus kanker yang paling baru ditemukan manusia
adalah polyomavirus (polyomavirus sel Merkel) yang menyebabkan kebanyakan kasus
suatu bentuk yang jarang dari kanker kulit yang disebut karsinoma sel Merkel.
Virus hepatitis dapat berkembang menjadi infeksi virus
kronis yang mengarah ke kanker hati. Infeksi oleh human T-lymphotropic virus
dapat menyebabkan paraparesis spastik tropis dan dewasa T-cell leukemia. Human
papillomaviruses merupakan penyebab mapan kanker leher rahim, kulit, anus
penis, dan. Dalam''Herpesviridae'', sarkoma-terkait virus herpes Kaposi
menyebabkan sarkoma Kaposi dan limfoma rongga tubuh, dan Epstein-Barr virus
penyebab limfoma Burkitt, limfoma Hodgkin, B gangguan lymphoproliferative dan
karsinoma nasofaring. Sel Merkel polyomavirus terkait erat dengan SV40 dan
polyomaviruses mouse yang telah digunakan sebagai model hewan untuk virus
kanker selama lebih dari 50 tahun.
Mekanisme pertahanan tuan rumah
Garis pertama pertahanan tubuh terhadap virus adalah sistem
kekebalan tubuh bawaan. Ini terdiri dari sel-sel dan mekanisme lain yang
membela tuan rumah dari infeksi dengan cara yang non-spesifik. Ini berarti
bahwa sel-sel dari sistem bawaan mengenali, dan merespon, patogen dengan cara
yang umum, tapi tidak seperti sistem kekebalan tubuh adaptif, itu tidak
memberikan kekebalan jangka panjang atau pelindung tuan rumah. Interferensi RNA
adalah pertahanan bawaan penting terhadap virus. Banyak virus memiliki strategi
replikasi yang melibatkan RNA untai ganda (dsRNA). Ketika seperti virus
menginfeksi sel, ia melepaskan nya molekul RNA atau molekul, yang segera
mengikat kompleks protein yang disebut pemain dadu yang memotong RNA menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Sebuah jalur biokimia yang disebut kompleks
RISC diaktifkan, yang menurunkan mRNA virus dan sel bertahan infeksi.
Rotaviruses menghindari mekanisme ini dengan tidak uncoating sepenuhnya di
dalam sel dan dengan melepaskan mRNA yang baru dihasilkan melalui pori-pori di
dalam kapsid partikel. Para dsRNA genomik tetap dilindungi di dalam inti dari
virion.
Ketika sistem kekebalan tubuh adaptif dari suatu pertemuan
vertebrata virus, menghasilkan antibodi spesifik yang mengikat virus dan
membuat itu tidak menular. Ini disebut imunitas humoral. Dua jenis antibodi
penting. Yang disebut pertama IgM sangat efektif menetralkan virus tetapi hanya
diproduksi oleh sel-sel dari sistem kekebalan tubuh selama beberapa minggu.
Yang kedua, disebut, IgG diproduksi tanpa batas. Kehadiran IgM dalam darah host
digunakan untuk menguji untuk infeksi akut, sementara IgG menunjukkan infeksi
waktu di masa lalu. IgG antibodi diukur ketika tes untuk kekebalan dilakukan.
Sebuah pertahanan kedua vertebrata terhadap virus disebut imunitas yang
diperantarai sel dan melibatkan sel-sel imun yang dikenal sebagai sel T.
Sel-sel tubuh terus-menerus menampilkan fragmen singkat mereka pada protein
permukaan sel, dan jika sebuah sel T mengenali fragmen virus yang mencurigakan
di sana, sel inang dihancurkan oleh sel T pembunuh''''dan virus-spesifik T-sel
berkembang biak. Sel-sel seperti makrofag adalah spesialis di presentasi
antigen. Produksi interferon merupakan mekanisme pertahanan yang penting tuan.
Ini adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh ketika virus hadir. Perannya dalam
kekebalan yang kompleks, namun pada akhirnya menghentikan virus dari
mereproduksi dengan membunuh sel yang terinfeksi dan tetangga dekatnya.
Tidak semua infeksi virus menghasilkan respon imun
protektif dengan cara ini. HIV menghindari sistem kekebalan tubuh dengan
terus-menerus mengubah urutan asam amino dari protein pada permukaan virion.
Virus ini terus-menerus menghindari kontrol kekebalan tubuh dengan penyerapan,
blokade presentasi antigen, resistensi sitokin, penghindaran dari aktivitas sel
pembunuh alami, melarikan diri dari apoptosis, dan antigenic shift. Virus lain,
yang disebut''''neurotropic virus, yang disebarkan oleh saraf tersebar dimana
sistem kekebalan tubuh mungkin tidak dapat menjangkau mereka.
C. Pencegahan dan Pengobatan
Karena virus menggunakan jalur metabolik vital dalam sel
inang untuk meniru, mereka sulit untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat
yang menimbulkan efek toksik untuk host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang
paling efektif untuk penyakit virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan
kekebalan terhadap infeksi, dan obat antivirus yang selektif mengganggu
replikasi virus.
Vaksin
Vaksinasi adalah cara yang murah dan efektif untuk mencegah
infeksi oleh virus. Vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi virus jauh
sebelum penemuan virus yang sebenarnya. Penggunaan mereka telah menghasilkan
penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian) yang
berhubungan dengan infeksi virus seperti polio, campak, gondok dan rubela.
Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang tersedia untuk mencegah infeksi
virus selama tiga belas manusia, dan lebih banyak digunakan untuk mencegah
infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari virus hidup yang dilemahkan atau
dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup berisi bentuk lemah dari
virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini disebut dilemahkan. Vaksin
hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang dengan kekebalan lemah,
(yang digambarkan sebagai immunocompromised), karena dalam orang-orang ini,
virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli. Bioteknologi dan teknik
rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi vaksin subunit. Vaksin ini
hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin hepatitis B adalah contoh dari
jenis vaksin. Vaksin subunit yang aman untuk pasien immunocompromised karena
mereka tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus vaksin demam kuning, strain
hidup yang dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin yang paling aman dan paling
efektif yang pernah dihasilkan.
Obat antivirus
Selama dua puluh tahun terakhir, pengembangan obat
antivirus telah meningkat pesat. Ini telah didorong oleh pandemi AIDS. Obat
antivirus analog nukleosida sering, (blok bangunan DNA palsu), yang dimasukkan
ke dalam genom virus mereka selama replikasi. Siklus hidup virus tersebut
kemudian dihentikan karena DNA yang baru disintesis tidak aktif. Hal ini karena
kurangnya analog gugus hidroksil, yang, bersama dengan atom fosfor, link
bersama untuk membentuk "tulang punggung" yang kuat dari molekul DNA.
Hal ini disebut DNA pemutusan rantai. Contoh analog nukleosida yang asiklovir
untuk herpes simpleks infeksi virus dan lamivudine untuk HIV dan Hepatitis B
infeksi virus. Asiklovir adalah salah satu obat antivirus tertua dan paling
sering diresepkan.
Obat antivirus lain dalam tahap menargetkan penggunaan yang
berbeda dari siklus hidup virus. HIV adalah tergantung pada enzim proteolitik
yang disebut protease HIV-1 untuk itu untuk menjadi sepenuhnya menular. Ada
kelas besar obat yang disebut inhibitor protease yang menonaktifkan enzim ini.
Hepatitis C disebabkan oleh virus RNA. Dalam 80% dari orang yang terinfeksi,
penyakit ini kronis, dan tanpa pengobatan, mereka terinfeksi selama sisa hidup
mereka. Namun, sekarang ada pengobatan yang efektif yang menggunakan analog
nukleosida obat ribavirin dikombinasikan dengan interferon. Pengobatan kurir
kronis dari virus hepatitis B dengan menggunakan strategi yang sama menggunakan
lamivudine telah dikembangkan.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Virus adalah
parasit obligat intrasel, karenanya virus tidak dapat berkembang biak di dalam
medium mati. Ada dua cara mengembangbiakan virus, yaitu: cara perbenihan
jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in ovo).
2. Perbenihan
jaringan (in vitro), pembiakannya
terbagi atas : Biakan sel primer, biakan sel haploid, dan biakan sel letusan
(continous cell lines culture).
3. Pembiakan dengan cara telur bertunas (in ovo), pembiakan terdiri
atas : Cara pertama: dengan
mempergunakan lapisan luar (lapisan ektoderm) selaput korioalantois telur
berembrio 10 hari. Cara kedua: dengan menyuntikkan bahan ke dalam ruang anion
terlur berembrio yang berumur 10-15 hari.
4. Contoh
penyakit manusia yang umum yang disebabkan oleh virus termasuk pilek,
influenza, cacar air dan luka dingin. Banyak penyakit serius seperti ebola,
AIDS, flu burung dan SARS.
5. cara mencegah dan mengobati penyakit yang ditimbulkan oleh virus, antara lain : Vaksin, obat antivirus
B. Saran
Setiap unsur memiliki kerugian dan keuntungan begitu pula
dengan virus. Virus memiliki kerugian dan juga keuntungan bagi manusia. Semakin
orang menjadi pintar semakin orang menyadari bahwa dirinya tidak banyak tahu
atas segala sesuatu. Dan kita tidak boleh menganggap ringan tintang hal yang
kecil karena sesuatu yang kecil itu bahkan lebih membahayakan dari pada hal
yang besar sehingga kebanyakan orang yang terkenal(orang besar) jatuh karena
tidak melihat hal yang kecil itu.
Daftar pustaka
http://filzahazny.wordpress.com/2008/10/31/virologi/ tentang pembiakan virus
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx penyakit yang disebabkan oleh virus
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx pencegahan dan pengobatan untuk enyakit yang di timbulkan
oleh virus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar