Tugas
mandiri
Makalah
Biologi Tentang Virus
Disusun
oleh :
Nama
: Soni aditya
Fakultas : Kesehatan
Prody : Kesehatan Masyarakat
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS RATU SAMBAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana
ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini
mengenai Paragraf Persuasi.
Dalam penulisan makalah ini saya menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu
Pengetahuan saya mengenai hal yang
berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya saya berterima kasih kepada dosen pembimbing saya yakni pak musnadi yang telah memberikan
limpahan ilmu berguna kepada saya.
saya menyadari akan kemampuan saya yang masih amatir.
Dalam makalah ini saya sudah berusaha
semaksimal mungkin.Tapi saya yakin makalah ini
masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa
yang akan datang.
Harap saya, makalah ini dapat menjadi track record dan menjadi referensi bagi saya dalam mengarungi masa depan. Saya juga berharap agar
makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Arga Makmur, 1 februari 2012
Penyusun
Soni aditya
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................................................1
Daftar
isi..............................................................................................................................................................2
Bab I
Pendahuluan.........................................................................................................................................................3
A. Latar belakang.................................................................................................................................................3
B. Rumusan
Masalah...........................................................................................................................................6
C. Tujuan..............................................................................................................................................................6
Bab.II
ISI
A. Pembiakan Virus............................................................................................................................................7
1.
Cara perbenihan jaringan (in vitro)..............................................................................................................7
2. Cara telur bertunas (in ovo)...........................................................................................................................9
B. Penyakit
manusia yang Disebabkan oleh Virus...........................................................................................10
C. Pencegahan dan Pengobatan.........................................................................................................................13
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................................................17
Daftar
Pustaka....................................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Virus telah
menginfeksi sejak zaman sebelum masehi, hal tersebut terbukti dengan adanya
beberapa penemuan-penemuan yaitu laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglyph
di Memphis, ibu kota Mesir kuno (1400SM) yang menunjukkan adana penyakit poliomyelitis, selain itu, Raja Firaun Ramses V meninggal pada tahun 1196 SM dan dipercaya meninggal
karena terserang virus Smallpox.
Pada jaman
sebelum masehi, virus endemik yang cukup terkenal adalah virus Smallpox yang
menyerang masyarakat cina pada tahun 1000. Akan tetapi pada pada tahun 1798 , Edward
Jenner menemukan bahwa beberapa pemerah susu
memiliki kekebalan terhadap virus pox. Hal tersebut diduga karena Virus Pox
yang terdapat pada sapi, melindungi manusia dari Pox. Penemuan tersebut yang
dipahami kemudian merupakan pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis
Pasteur dan Robert
Koch mengemukakan suatu "germ
theory" yaitu bahwa mikroorganisme merupakan penyebab penyakit. Pada saat
itu juga terkenal Postulat Koch yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu :
- Agen penyakit harus ada di dalam setiap kasus penyakit
- Agen harus bisa diisolasi dari inang dan bisa ditumbuhkan secara in vitro
- Ketika kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rentan maka ia bisa menimbulkan penyakit
- Agen yang sama bisa di ambil dan diisolasi kembali dari inang yang terinfeksi tersebut
Penelitian
mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.
Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut
dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot
dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di
getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan
oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa
getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat
menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu
bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih
dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat
menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium
vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada
tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati
bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri
yang sangat kecil.
Pendapat
Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika
Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali
divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H.
Ruska.
Pada tahun 1911, Peyton
Rous menemukan jika ayam yang sehat diinduksi
dengan sel tumor dari ayam yang sakit, maka pada ayam yang sehat tersebut juga
akan terkena kanker. Selain itu, Rous juga mencoba melisis sel tumor dari ayam yang sakit lalu menyaring sari-sarinya dengan
pori-pori yang tidak dapat dilalui oleh bakteri, lalu sari-sari tersebut di suntikkan dalam sel ayam yang
sehat dan ternyata hal tersebut juga dapat menyebabkan kanker. Rous
menyimpulkan kanker disebabkan karena sel virus pada sel tumor ayam yang sakit
yang menginfeksi sel ayam yang sehat. Penemuan tersebut merupakan penemuan
pertama virus onkogenik, yaitu virus yang dapat menyebabkan tumor. Virus yang
ditemukan oleh Rous dinamakan Rous Sarcoma Virus(RSV).
Pada tahun 1933, Shope
papilloma virus atau cottontail rabbit papilloma virus (CRPV)yang
ditemukan oleh Dr Richard E Shope merupakan model kanker pertama pada manusia yag disebabkan oleh virus. Dr Shope
melakukan percobaan dengan mengambil filtrat dari tumor pada hewan lalu
disuntikkan pada kelinci domestik yang sehat, dan ternyata timbul tumor pada
kelinci tersebut.
Wendell
Stanley merupakan orang
pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935. Virus yang
dikristalkan merupakan Tobacco Mozaic
Virus (TMV). Stanley mengemukakan bahwa virus
akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.
Martha Chase dan Alfred
Hershey pada tahun 1952
berhasil menemukan bakteriofage.
Bakterofage merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya
dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pembiakan virus ?
2. Penyakit apa
yang di timbulkan oleh virus ?
3. bagaimana mencegah
dan mengobati penyakit yang di timbulkan oleh virus ?
C. Tujuan
1. Agar
mengetahui tentang pembiakan virus
2. Agar
mengetahui tentang penyakit yang di timbulkan oleh virus
3. Untuk memahami
dan mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh virus
BAB II
ISI
ISI
A. Pembiakan Virus
Virus adalah
parasit obligat intrasel, karenanya virus tidak dapat berkembang biak di dalam
medium mati. Ada tiga cara mengembangbiakan virus, yaitu: cara perbenihan
jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in ovo).
1. Cara perbenihan jaringan (in vitro)
In vitro pada sel yang ditumbuhkan
dalam bentuk potongan organ (biakan organ), potongan kecil jaringan (biakan
jaringan), sel-sel yang telah dilepaskan dari pengikatnya (biakan sel). Biakan
organ dan biakan jaringan hanya dapat bertahan dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu saja. Sedangkan biakan sel dapat bertahan beberapa hari sampai
beberapa waktu yang tak terbatas, tergantung pada jenis biakan. Biakan sel terbagi atas:
● Biakan sel
primer
Sel diambil dalam keadaan segar dari binatang. Sel demikian mampu
secara terbatas membelah dan selanjutnya mati, misalnya biakan primer berasal
dari ginjal monyet, embrio ayam, dll. Proses pembuatan biakan sel dimulai
dengan pelepasan sel-sel dari alat-alat tubuh dengan mengocok sepotong jaringan
dengan larutan tripsin. Sel-sel yang didapatkan dalam suspensi ini kemudian dibiakan dalam
larutan pembenihan tertentu. Sel-sel akan tumbuh melekat pada dinding tabung
sampai mebentuk selapis jaringan yang siap digunakan untuk pembiakan virus.
Sel-sel ini dapat dipindahbiakan dengan membuat suspensi baru dan disebarkan
dalam tabung-tabung lain sehingga didapat biakan sekunder. Tergantung pada asal
sel, di dalam biakan jaringan akan didapatkan sel-sel jenis tertentu. Misalnya
biakan sel-sel jaringan yang berasal dari ginjal monyet akan menghasilkan
sel-sel jenis epitel. Biakan yang berasal dari embrio ayam akan menghasilkan
sel jenis fibroblas. Jenis sel tertentu diperlukan untuk pembiakan virus-virus
tertentu.
Virus yang dibiakan di dalam sel
biakan jaringan dapat menimbulkan ESP (Efek Sitopatogenik), seperti perubahan
bentuk sel menjadi lebih bulat, perubahan pada inti sel, kemungkinan
pembentukkan jisim atau sel sinsitia dan juga sel-sel akan melepas dari dinding
tabung.infeksi selanjutnya akan menyerang sel-sel disekitarnya dan bila pada
tepat itu sudah ada banyak sel yang terlepas, maka akan tampak sebagai tempat
yang berlubang dan tempat ini disebut plaque. Tiap virion infektif dalam
biakan sel dapat membentuk plaque dan ini dapat dipakai untuk titrasi
virus, sama halnya dengan pembentukkan koloni oleh kuman pada permukaan
perbenihan padat.
● Biakan sel
haploid
Yaitu kumpulan
satu jenis sel yang mampu membelah kira-kira 100 kali sebelum mati.
● Biakan sel
letusan (continous cell lines culture)
Yaitu sel yang mampu membelah tak terbatas. Kromosomnya sudah bersifat
poliploid atau aneuploid. Dapat berasal dari sel tumor ganas ataupun sel diploid yang telah
mengalami transformasi. Diantaranya adalah sel Hela, Hep-2, KB yang berasal
dari manusia, BHK-21 yang berasal dari binatang hamster, sel LLC-MK dari ginjal
monyet, J-III dari leukemia manusia dan sebagainya.
Cara pembiakan in vitro dapat bermanfaat untuk:
● Isolasi primer virus dari bahan klinis. Untuk itu, dipilih sel yang
mempunyai kepekaan tinggi, mudah dan cepat menimbulkan ESP
● Pembuatan vaksin. Untuk itu, dipilih sel yang mampu menghasilkan
virus dalam jumlah besar
● Penyelidikan biokimiawi, biasanya dipilih biakan sel terusan dalam
bentuk suspensi
2. Cara telur bertunas (in ovo)
Telur juga merupakan perbenihan
virus yang sudah steril dan embrio telur yang tumbuh di dalamnya tidak mebentuk
zat anti yang dapat mengganggu pertumbuhan virus. Karena telur merupakan sumber
sel hidup yang relatif murah untuk isolasi virus, maka cara in ovo ini
sering digunakan dalam laboratorium.
Cara pertama: dengan mempergunakan
lapisan luar (lapisan ektoderm) selaput korioalantois telur berembrio 10 hari.
Cara penanaman ini berguna untuk isolasi virus yang menyebabkan kelainan pada
kulit yang dulu digolongkan sebagai virus dermatotrofik seperti virus variola,
virus vaccinia, dan virus herpes. Tiap virion yang infektif akan meyerang
sel-sel di sekitarnya dan menibulkan reaksi inflamasi yang dapat dilihat
sebagai bercak putih yang disebut pock. Pock ini berlainan
ukurannya dan bersifat bergantung pada virus yang menyebabkannya. Cara
penanaman pada selaput korioalantois juga berguna untuk titrasi virus dan
titrasi antibodi terhadap virus dengan teknik menghitung jumlah pock.
Cara kedua: dengan menyuntikkan
bahan ke dalam ruang anion terlur berembrio yang berumur 10-15 hari. Cara ini
terutama untuk isolasi virus influenza dan virus parotitis karena virus ini
tumbuh di dalam sel epitel paru-paru embrio yang sedang berkembang. Adanya
perkembangan virus dikenal dengan adanya reaksi hemaglutinasi.
Contoh penyakit manusia
yang umum yang disebabkan oleh virus termasuk pilek, influenza, cacar air dan
luka dingin. Banyak penyakit serius seperti ebola, AIDS, flu burung dan SARS
disebabkan oleh virus. Kemampuan relatif dari virus untuk menyebabkan penyakit
dijelaskan dalam hal virulensi. Penyakit lainnya yang sedang diselidiki, apakah
mereka juga memiliki virus sebagai agen penyebab, seperti hubungan yang mungkin
antara virus herpes manusia enam (HHV6) dan penyakit saraf seperti multiple
sclerosis dan sindrom kelelahan kronis. Ada kontroversi mengenai apakah virus
Borna, yang sebelumnya diduga menyebabkan penyakit saraf pada kuda, bisa
bertanggung jawab untuk penyakit kejiwaan pada manusia.
Penjelasan singkat,
1. AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrom)
Penyakit ini disebabkan oleh HIV (Human Immuno-deficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Virus ini menular melalui kontak cairan, antara lain aktivitas hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bekas penderita HIV, dan wanita penderita HiV yang sedang mengandung janin.
2. Polio
Virus masuk ke tubuh melalui makanan dan udara. Selanjutnya masuk ke kelenjar getah bening, menembus peredaran darah, menuju sumsum tulang belakang, otak dan merusak sel-sel saraf (neuron).
3. Hepatitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B, non A, dan non B.
4. Influenza
Penyakit ini ditularkan oleh virus influenza melalui udara, menyerang saluran pernapasan, akibatnya penderita mengalami kesulitan bernapas.
Penyakit ini disebabkan oleh morbivirus. Virus me¬nyerang bagian kulit, akibatnya pada kulit muncul bercak-bercak merah disertai rasa gatal.
6. Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies, antara lain: anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang menyebabkan pende¬rita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
7. Herpes
Penyakit ini disebabkan oleh herpesvirus. Gejalanya akan muncul bintik bernanah yang membahayakan pada kulit, mata, mulut, dan alat kelamin.
8. Kanker (tumor
ganas)
Virus merupakan penyebab kanker yang didirikan pada manusia dan spesies lainnya. Kanker virus hanya terjadi pada sebagian kecil orang yang terinfeksi (atau hewan). Virus kanker berasal dari berbagai keluarga virus, termasuk virus RNA dan DNA, dan sehingga tidak ada satu jenis "oncovirus" (istilah usang awalnya digunakan untuk retrovirus akut mengubah). Perkembangan kanker ditentukan oleh berbagai faktor seperti kekebalan host dan mutasi dalam host. Virus diterima menyebabkan kanker pada manusia mencakup beberapa genotipe human papillomavirus, virus hepatitis B, virus hepatitis C, virus Epstein-Barr, sarkoma Kaposi yang terkait virus herpes dan human T-lymphotropic virus. Virus kanker yang paling baru ditemukan manusia adalah polyomavirus (polyomavirus sel Merkel) yang menyebabkan kebanyakan kasus suatu bentuk yang jarang dari kanker kulit yang disebut karsinoma sel Merkel.
Virus hepatitis dapat
berkembang menjadi infeksi virus kronis yang mengarah ke kanker hati. Infeksi
oleh human T-lymphotropic virus dapat menyebabkan paraparesis spastik tropis
dan dewasa T-cell leukemia. Human papillomaviruses merupakan penyebab mapan kanker
leher rahim, kulit, anus penis, dan. Dalam''Herpesviridae'', sarkoma-terkait
virus herpes Kaposi menyebabkan sarkoma Kaposi dan limfoma rongga tubuh, dan
Epstein-Barr virus penyebab limfoma Burkitt, limfoma Hodgkin, B gangguan
lymphoproliferative dan karsinoma nasofaring. Sel Merkel polyomavirus terkait
erat dengan SV40 dan polyomaviruses mouse yang telah digunakan sebagai model
hewan untuk virus kanker selama lebih dari 50 tahun.
.
9. Demam Ebota
Penyakit ini disebabkan oleh virus ebola yang meng-akibatkan pendarahan pada seluruh tubuh. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi, muntah-muntah, mencret, nyeri pada dada, kepala, dan otot. Masa inkubasi penyakit 2-21 hari.
C. Pencegahan dan Pengobatan
Karena virus
menggunakan jalur metabolik vital dalam sel inang untuk meniru, mereka sulit
untuk menghilangkan tanpa menggunakan obat yang menimbulkan efek toksik untuk
host sel pada umumnya. Pendekatan medis yang paling efektif untuk penyakit
virus vaksinasi pencegahan untuk memberikan kekebalan terhadap infeksi, dan
obat antivirus yang selektif mengganggu replikasi virus.
Vaksin
Vaksinasi adalah cara
yang murah dan efektif untuk mencegah infeksi oleh virus. Vaksin yang digunakan
untuk mencegah infeksi virus jauh sebelum penemuan virus yang sebenarnya.
Penggunaan mereka telah menghasilkan penurunan dramatis dalam morbiditas (penyakit)
dan mortalitas (kematian) yang berhubungan dengan infeksi virus seperti polio,
campak, gondok dan rubela. Infeksi cacar telah diberantas. Vaksin yang tersedia
untuk mencegah infeksi virus selama tiga belas manusia, dan lebih banyak
digunakan untuk mencegah infeksi virus hewan. Vaksin dapat terdiri dari virus
hidup yang dilemahkan atau dibunuh, atau protein virus (antigen). Vaksin hidup
berisi bentuk lemah dari virus yang menyebabkan penyakit. Virus seperti ini
disebut dilemahkan. Vaksin hidup dapat berbahaya apabila diberikan pada orang
dengan kekebalan lemah, (yang digambarkan sebagai immunocompromised), karena
dalam orang-orang ini, virus yang lemah dapat menyebabkan penyakit asli.
Bioteknologi dan teknik rekayasa genetik yang digunakan untuk memproduksi
vaksin subunit. Vaksin ini hanya menggunakan protein kapsid virus. Vaksin
hepatitis B adalah contoh dari jenis vaksin. Vaksin subunit yang aman untuk
pasien immunocompromised karena mereka tidak dapat menyebabkan penyakit. Virus
vaksin demam kuning, strain hidup yang dilemahkan disebut 17D, mungkin vaksin
yang paling aman dan paling efektif yang pernah dihasilkan.
Obat antivirus
Selama dua puluh tahun
terakhir, pengembangan obat antivirus telah meningkat pesat. Ini telah didorong
oleh pandemi AIDS. Obat antivirus analog nukleosida sering, (blok bangunan DNA
palsu), yang dimasukkan ke dalam genom virus mereka selama replikasi. Siklus
hidup virus tersebut kemudian dihentikan karena DNA yang baru disintesis tidak
aktif. Hal ini karena kurangnya analog gugus hidroksil, yang, bersama dengan
atom fosfor, link bersama untuk membentuk "tulang punggung" yang kuat
dari molekul DNA. Hal ini disebut DNA pemutusan rantai. Contoh analog
nukleosida yang asiklovir untuk herpes simpleks infeksi virus dan lamivudine
untuk HIV dan Hepatitis B infeksi virus. Asiklovir adalah salah satu obat
antivirus tertua dan paling sering diresepkan.
Obat antivirus lain
dalam tahap menargetkan penggunaan yang berbeda dari siklus hidup virus. HIV
adalah tergantung pada enzim proteolitik yang disebut protease HIV-1 untuk itu
untuk menjadi sepenuhnya menular. Ada kelas besar obat yang disebut inhibitor
protease yang menonaktifkan enzim ini. Hepatitis C disebabkan oleh virus RNA.
Dalam 80% dari orang yang terinfeksi, penyakit ini kronis, dan tanpa
pengobatan, mereka terinfeksi selama sisa hidup mereka. Namun, sekarang ada
pengobatan yang efektif yang menggunakan analog nukleosida obat ribavirin
dikombinasikan dengan interferon. Pengobatan kurir kronis dari virus hepatitis
B dengan menggunakan strategi yang sama menggunakan lamivudine telah
dikembangkan.
BAB II
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Virus adalah
parasit obligat intrasel, karenanya virus tidak dapat berkembang biak di dalam
medium mati. Ada dua cara mengembangbiakan virus, yaitu: cara perbenihan
jaringan (in vitro) dan telur bertunas (in ovo).
2. Perbenihan
jaringan (in vitro), pembiakannya
terbagi atas : Biakan sel primer, biakan sel haploid, dan biakan sel letusan
(continous cell lines culture).
3. Pembiakan dengan cara telur bertunas (in ovo), pembiakan terdiri
atas : Cara pertama: dengan
mempergunakan lapisan luar (lapisan ektoderm) selaput korioalantois telur
berembrio 10 hari. Cara kedua: dengan menyuntikkan bahan ke dalam ruang anion
terlur berembrio yang berumur 10-15 hari.
4. Contoh penyakit manusia yang
disebabkan oleh virus, antara lain : 1. AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrom), 2. Polio, 3. Hepatitis, 4. Influenza, 5. Campak (Morbili), 6. Rabies, 7. Herpes, 8. Kanker (tumor ganas), 9. Demam Ebota
5. cara mencegah dan mengobati penyakit yang ditimbulkan
oleh virus, antara lain : Vaksin, obat antivirus
B. Saran
Sesuatu yang
sangat kecil itu belum berarti tidak berbahaya dan juga tidak ada manfaatnya
akan tetapi bisa lebih bahaya dan bermaanfaat. Seperti hanya virus yang
ukurannya sangat kecil akan tetapi sangat berbahaya dan juga sangat
bermaanfaat.
Daftar pustaka
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx penyakit yang
disebabkan oleh virus
http://www.news-medical.net/health/Human-Diseases-Caused-by-Viruses-%28Indonesian%29.aspx pencegahan dan
pengobatan untuk enyakit yang di timbulkan oleh virus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar